SEMARANG- Kreatif menulis itu luar biasa dan harus dimulai. Hal itu untuk merupakan salah satu strategi menulis di sebuah media massa. Demikian tema yang diangkat dalam sebuah klinik jurnalistik yang digelar mahasiswa-mahasiswa Udinus Kamis(26/6) di lt 3 kampus jl.Imam Bonjol Semarang. Sekitar 50 mahasiswa yang terdiri dari kelas mata kuliah jurnalistik, pers kampus, dan mahasiswa dari program studi Sastra Inggris dan Sastra Jepang,Fakultas Ilmu Budaya, Fasilkom  serta beberapa dari program studi lainnya mengikuti klinik jurnalistik tersebut.

Mereka dengan serius mendengarkan pengalaman dan pemaparan dari 2 pemateri yakni pemimpin redaksi Suara Merdeka Amir Machmud NS dan Kepala desk wacana & produksi, Cocong AP dan dimoderatori dosen sekaligus humas Udinus Agus Triyono,MSi.  Amir dalam kesempatan itu memaparkan perihal “Menulis Kreatif dan Rivalitas Wartawan”.

“Menjadi wartawan itu harus kreatif, mampu mengembangkan diri menjadi orang yang terus belajar dan terus belajar dengan cara salah satunya adalah membaca banyak referensi,” ujarnya.

Namun demikian, menjadi wartawan juga harus peka terhadap isu-isu yang tengah terjadi dalam masyarakat. Karena, isu tersebut akan menjadi buruan para wartawan untuk dijadikan bahan yang menarik bagi institusi medianya.

“Kepekaan terhadap hal-hal yang kecil sekalipun jika itu menarik dan menjadi perbincangan public, tentu akan bisa menjadi bahan teman-teman redaksi untuk diangkat,”tambah Amir.

Sementara, Cocong AP memberikan ulasan terkait strategi menulis sebuah artikel yang berbobot dan punya nilai. Menulis artikel secara umum harus memahami karakter media dan ada strateginya. Disamping itu harus mengenali rubrik yang ada, komposisi yang tepat dalam menuangkan sebuah tulisan.

“Beberapa unsur-unsur tersebut paling tidak harus dipahami secara mendasar sehingga tulisan menjadi hidup dan enak untuk dibaca,” ungkap Cocong. Lebih lanjut ia menyampaikan untuk hal-hal yang sangat khusus harus memperhatikan momentum, penggunaan kalimat serta singkatan harus sesuai.

Dianara salah seorang peserta mengaku sangat senang atas pemaparan dari narasumber yang berkompeten. Ia berharap adanya semacam komunikasi inten untuk memberi follow up atas tulisan teman-teman mahasiswa sehingga bisa membuah karya yang memiliki kualitas memadai.

“Kami sangat senang atas ilmu yang peroleh ini. Kami dan teman-teman sangat termotivasi untuk belajar menulis dan terus menulis,” ujar Dianara.(humas)