Kurang dari dua bulan jelang pembukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), berbagai persiapan terus dilakukan. Salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi yang dilakukan oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Sabtu (21/11) lalu, kampus IT terbaik di Jawa Tengah ini menyelenggarakan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) di Aula Gedung E Udinus.

Memasuki gelaran di tahun ke lima, acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Udinus ini mengangkat tema “Pengembangan dan Implementasi Teknologi Informasi untuk Kemandirian Bangsa”. Sebagai forum bergengsi di kalangan akademisi, profesional, dan peneliti, SEMANTIK bertujuan untuk menguatkan kolaborasi di antara ketiganya untuk pengembangan teknologi dan pembangunan berkelanjutan. Namun, tidak mudah untuk bisa menjadi pemakalah di forum bergengsi ini. Dari total 148 peminat, panitia melalui reviewer hanya meloloskan 97 makalah untuk kemudian mempresentasikan karyanya di SEMANTIK.

 

Salah satu pemakalah yang berhasil lolos adalah Prof. Dr. Sam’an Malik Masudi, pemakalah yang berasal dari Universiti Sains Malaysia (USM). Tidak hanya lolos sebagai pemakalah, makalah yang ia buat juga dinobatkan oleh panitia sebagai Best Paper. Sam’an membuat makalah yang membahas aplikasi tentang perubahan ukuran wajah seseorang usai menurunkan berat badan.  “Melalui aplikasi ini, dapat diketahui bagian-bagian wajah yang mengecil. Sehingga dapat ditangkap perbedaan ukuran muka setelah menurunkan berat badan dilihat dari wajah”, ungkap Sam’an.

Salah satu hasilnya adalah perbedaan ukuran wajah laki-laki dan perempuan, yang mana perubahan wajah laki-laki lebih terlihat menojol pada ukuran dagu setelah penurunan berat badan. “Laki-laki itu jika badannya menjadi kurus bedanya di dagu, namun jika perempuan tetap sama”, imbuhnya.

 

Selain antusiasme pemakalah yang tinggi, SEMANTIK juga mampu menyedot minat dari mahasiswa Udinus sendiri untuk mengikuti seminar sebagai peserta. Lebih dari 200 mahasiswa memadati aula tempat penyelenggaraan sekaligus pembukaan SEMANTIK 2015. Bertindak sebagai pembicara dalam seminar tersebut adalah Prof. Dr. Supriadi Rustad Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan KemenristekDIKTI 2010-2015 dan Romi Satria Wahono, Ph.D. selaku Founder & CEO PT Brainmatics dan IlmuKomputer.com. Dalam pemaparannya, Prof. Supriadi mengungkapkan pentingnya persiapan dalam menghadapi MEA yang akan dimulai kurang dari dua bulan ke depan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah pentingnya pertukaran dosen dan mahasiswa di kawasan ASEAN untuk saling berbagi informasi, serta sertifikat kompetensi regional atau internasional untuk meningkatkan kualitas akademisi, profesional, dan peneliti. “Mobilisasi dosen dan mahasiswa di ASEAN dimulai ditingkatkan untuk saling berbagi informasi tentang perguruan tinggi”, ujar Prof. Supriadi.

 

Sementara itu, Rektor Udinus, Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., memberi apresiasi atas diselenggarakannya SEMANTIK yang ke lima. “Semoga melalui forum ini, kualitas dari para peneliti dapat semakin meningkat dan handal. Tentunya korelasinya ditandai dengan semakin banyaknya produk atau paten yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan masyarakat”, ujar Edi.

Hal senada diungkapkan oleh Prof. Dr. Sam’an Malik Masudi, pria yang juga sering mengikuti forum-forum serupa ini menilai, “SEMANTIK dapat memberikan motivasi dan semangat pada mahasiswa untuk menyumbangkan idenya dengan membuat paper”, ujar Saman.

Secara khusus ia juga mengapresiasi SEMANTIK sebagai forum yang dapat mengajak mahasiswa untuk melakukan pengembangan dunia IT di Indonesia. “seminar ini bagus karena bisa merangsang mahasiswa untuk terus melakukan pengembangan IT di Indonesia”, pungkasnya. (*humas)