Guna mengenalkan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)  periode 2015-2016 mendatang, BEM FIK melalui Komisi Pemilihan Raya (KPR) menyelenggarakan debat cagub-cawagub pada Senin (15/6) kemarin. Bertempat di pelataran parkir gedung H, debat kali ini menghadirkan tiga pasang calon. Ketiganya terdiri dari pasangan nomor urut 1 yakni Hermawansyah – Yunindyo Prabowo, nomor urut 2 Izaza Azwa Ramadhana – Sugeng Kurniawan, dan nomor urut 3 Naufal Fakhri Anantri – Riska Hanum Rahmawati.

Seperti diketahui, FIK merupakan fakultas terbesar yang ada di UDINUS dengan tujuh program studi. Tentu ini akan menjadi tantangan bagi cagub yang nanti terpilih untuk mengoordinasikan semua organisasi mahasiswa yang ada di FIK. “Koordinasi itu sangat penting, koordinasi yang ditumbuhkan pertama itu yg ada di internal dulu, setelah koordinasi internal itu sudah kuat baru koordinasi keluar”, ujar Muhammad Mardiansyah selaku Gubernur BEM FIK.

 

Dalam tersebut dibagi dalam dua sesi. Para calon diberi beberapa pertanyaan oleh moderator dan audience, baik yang berkaitan dengan visi misi masing-masing maupun kaitannya dengan organisasi kemahasiswaan di FIK terutama BEM FIK. Salah satu cagub yakni, Izaza Azwa Ramadhana atau yang akrab disapa Rama ini menanggapi pertanyaan yang diajukan, bahwa menurutnya keinginan untuk memberikan kontribusi nyata di FIK menjadi salah satu faktor mengapa ia memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi calon gubernur.

Sambutan baik juga datang dari Erika Devi Udayanti, S.Kom., M.CS., menurutnya ketertarikan mahasiswa untuk mencalonkan diri menjadi cagub cawagub lebih tinggi. Hal ini terlihat dari adanya calon dari luar internal BEM FIK. Meskipun demikian, tentu dari masing-masing calon mempunyai keinginan yang sama yakni untuk melakukan perbaikan dari tahun sebelumnya. “Jika melihat dari tiga calon ini, mereka punya keinginan yang sama untuk memperbaiki kekeluargaan serta kekuatan yang ada di FIK. Terlebih BEM memang sudah seharusnya menaungi organisasi mahasiswa (orma) yg ada di FIK”, pungkas Erika. (*humas)