Indonesia merupakan negara dengan transaksi narkoba tertinggi dibanding negara-negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN lainnya. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa jumlah pecandu narkoba di Indonesia mencapai empat juta jiwa saat ini. Peredaran narkotika yang tidak pandang bulu, merambah remaja hingga anak-anak, kaum terpelajar sampai mereka yang termarjinalkan.

Menindaklanjuti secara serius fenomena peredaran narkoba saat ini, pada Rabu (12/8) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) melalui Biro Kerjasama kembali mengadakan sosialisasi Pembentukan Kader Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Acara ini diikuti oleh delegasi aktifis dari tiap-tiap fakultas, keamanan, tukang parkir sampai cleaning servis, agar Udinus benar-benar steril dari narkoba. P4GN merupakan salah satu program BNN untuk memerangi peredaran narkoba dikarenakan Indonesia potensial menjadi tujuan market narkoba. Fokus dari program ini adalah pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan dan rehabilitasi. “Hukum ekonomi juga berlaku untuk peredaran narkoba, dimana permintaan yang banyak akan meningkatkan harga jual, besarnya permintaan akan barang haram ini membuat harga jualnya melambung tinggi” ujar Susanto, SH,MM Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarkat BNNP Jateng.

Bentuk keseriusan Udinus sebagai kampus bebas narkoba, antara lain pembentukan aturan jam malam yang sudah diberlakukan beberapa waktu yang lalu dan sidak tes urin bagi mahasiswa dan karyawan. Muara dari kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini adalah terbentuknya kader-kader yang membantu BNN untuk memberantas pengguna dan pengedar narkoba melalui program P4GN. “Nantinya aktifitas dari P4GN ini akan dikomando oleh Biro Kemahasiswaan. Karena Udinus belum ada UKM anti narkoba, kegiatannya nanti bisa dibantu oleh UKM Korp Suka Rela (KSR),” tandas Usman Sudibyo Ssi.,M.KOM, selaku Kabiro Kerjasama Udinus. (*humas)