SEMARANG- Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme tenaga pengajar di lingkungan Universitas Dian Nuswantoro, sebanyak 36 dosen mengikuti sosialisasi sertifikasi pendidik untuk dosen perguruan tinggi swasta di aula Kopertis 6 jl.Pawiyatan Luhur Semarang.   Ke-36 dosen tersebut menjadi bagian dari 600 dosen se-Jawa Tengah yang lolos dalam daftar D3 yang sudah menjadi nominasi peserta penerima sertifikasi dosen untuk gelombang I tahun 2015. Materi sosialisasi ini antara lain berkaitan dengan regulasi, portopolio serdos dan penyusunan deskripsi diri yang mengacu pada UU no.14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen.

Koordoninator kopertis wilayah 6 prof  Dr DYP Sugiharto,Mpd Kons dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting karena mulai tahun ini akan diberikan sertikat sebagai syarat untuk bisa mengikuti pengajuan sertifikasi dosen.

“Tahun ini ada syarat yang harus dipenuhi yakni menyerahkan sertifikat sosialisasi sertifikasi sebagai syarat yang harus dipenuhi,” ujar Sugiharto. Selain itu ia menambahkan agar peserta dapat mengikuti sosialisasi ini hingga selesai sehingga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan hasilnya bisa lolos semua. Beberapa pengalaman yang terjadi banyak peserta yang kurang memahami terkait panduan dan tahapan yang harus dipenuhi.

“Penyusunan kelengkapan sertifikasi acapkali dilakukan peserta tidak sesuai panduan sehingga banyak peserta yang tidak lolos sertifikasi. Ini menyebabkan, nilai peserta menjadi sangat kurang dan cenderung minim,” tambahnya.

Menurutnya, peserta kali ini sebanyak 700 orang dan disaring kembali menjadi 600 dari PTS dari Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung 3 hari dari tanggal 22-24 Juni. Selain Sugiharto, juga diisi pembicara dari dikti Sugiyanto yang menyampaikan materi aplikasi serdos secara online.

Salah seorang peserta, Suprayogi mengaku sangat senang dengan adanya sosisalisasi ini, mengingat ada banyak manfaat yang diperoleh sehingga ia tidak mengalami kesulitan berarti untuk mempersiapkan diri.

“Saya sangat bersyukur periode ini dapat difasilitasi kampus, diberi informasi dan dilakukan secara kolektif, sehingga memudahkan untuk mengikuti proses demi proses,” ujar pria dari sebuah kampus dikawasan pusat kota ini.(humas)