Percepatan teknologi guna menunjang keperluan sehari-hari memerlukan penyegaran. Ide-ide baru yang nyentrik sangat dibutuhkan dalam mempermudah pekerjaan. Oleh karenanya, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mencari developer-developer muda dalam dunia teknologi di ajang Software Fair 2017.
 
Sebanyak 22 software dari berbagai jenis terpajang di galeri Gedung H lantai 1 belum lama ini. Software Fair 2017 kali ini mengusung tema “Gallery Of Technologi”.  Dalam pameran yang diikuti oleh mahasiswa Teknik Informatika tersebut, panitia mengklasifikasikan jenis software yang dipamerkan ke dalam empat kategori, yakni galeri mobile, galeri game, galeri dekstop dan galeri website. “Tema yang kami angkat bermaksud menampilkan kumpulan dari beberapa perkembangan teknologi masa kini yang dihimpun dalam 4 galeri,” tutur  Ketua panitia Aditya Bagus Wicaksono.
 
Terdapat presentasi dan penilaian untuk 5 tim terbaik di hari terakhir Software Fair. Ke-5 tim tersebut memperebutkan kursi juara satu, dua dan tiga. Aditya menambahkan ketiga tim terbaik akan dibantu mengusulkan kepada pihak akademik supaya aplikasi tersebut dapat memperoleh HAKI. “Harapannya supaya aplikasi tersebut tidak ditiru atau diakui oleh pihak lain,” tambah Aditya.
 
Aplikasi terbaik di galeri game jatuh pada Radiance sight zero (game pencarian bahan bakar), Appcademy (sebuah situs yang membuat belajar coding menyenangkan) dari galeri web dan Tea Linux OS dari galeri dekstop. Sedangkan juara terfavorite berdasarkan stand terbanyak yang dikunjungi jatuh pada Bctemas.tv (web video streaming yang akan launching pertama kali di BEA CUKAI Tanjung Emas Semarang) dari galeri web. (*humas)
 
 
PAPARAN : Salah satu peserta Software Fair 2017 sedang memaparkan aplikasi yang dibuatnya dihadapan dewan juri. Foto : Meyta Adelianah.