Saat seseorang ingin meneliti, baik itu untuk jurnal, maupun kebutuhan paper yang lain, hendaknya harus mampu menantang diri sendiri dengan berbagai acuan teori, yang nantinya akan dijadikan dasar untuk menentukan jenis penelitian tersebut. Hal ini disampaikan oleh Dr. Elena Burgos-Martinez dari Durham University, UK pada Senin pekan lalu di hadapan mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Budaya Udinus.

Kedatangan Elena di FIB Udinus memang didaulat oleh pihak fakultas untuk menularkan pengalamannya selama meneliti di Pulau Nain, di Sulawesi Utara. Acara yang bertajuk “Workshop on Anthropological Research and Ethnographic Methods” ini memberikan pencerahan bagi mahasiswa maupun dosen yang ingin memperdalam ilmu antropologi dan etnografi.

Dosen S3 di Durham University, United Kingdom ini mengaku pentingnya seorang peneliti harus menguasai data yang cukup.

”Dalam suatu penelitian, hendaknya peneliti mendapatkan data sebanyak mungkin, kemudian temukan framework untuk memperjelas langkah selanjutnya,” ungkapnya.

Disampaikan pula, bahwa penelitian-penelitian yang memiliki kualitas bagus, hendaknya akan menguntungkan baik bagi peneliti maupun objek yang diteliti dan melalui prosedur yang adil.

“Solusi agar penelitian dapat menguntungkan kedua belah pihak adalah dengan membagikan hasil penelitian pada subjek, sebelum digunakan atau dipublikasikan,” tambah Elena.

 Ketua program studi bahasa Inggris, Sarif Syamsu Rizal,MHum mengaku bahwa agenda workshop serupa memang selalu menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh FIB Udinus.Hal ini untuk mendorong yang lain agar termotivasi melakukan peningkatan kualitas penelitian.

“Tidak hanya untuk membekali secara akademis, seringnya mahasiswa berinteraksi dengan native speaker akan menambah nilai plus mereka dalam memahami pola pikir orang asing tentang perkembangan ilmu di dunia, terlebih dalam hal penelitian” ujarnya.(humas)